PROSES PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DESIGN LOGO

Safitri Noviyani_202146501047_RL



Pada dasarnya, kata logo itu sendiri diserap dari bahasa Yunani kuno, yakni Logos yang mempunyai arti pikiran, budi, kata, akal, serta pembicaraan.

Kata logo juga sebenarnya diambil dari kata logotype yang mulanya digunakan pada tahun 1810 sampai tahun 1840, dan memiliki arti sebuah tulisan nama entitas yang dibentuk secara khusus dengan memanfaatkan suatu teknik lettering atau menggunakan jenis huruf tertentu yang menarik. Jadi, pada mulanya logotype ini dibuat dengan hanya memanfaatkan suatu elemen tulisan saja. Pada proses perkembangannya, logo dibuat dengan semakin kreatif lagi yang menggabungkan beberapa elemen, seperti gambar, sketsa, dll. Berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa pengertian logo adalah sebuah tulisan, sketsa, atau gambar yang mempunyai makna tertentu dan bisa mewakili identitas atas suatu bentuk entitas, misalnya lembaga, organisasi, perusahaan, daerah, negara, atau produk, seperti yang dijelaskan dalam laman Wikipedia. Biasanya, suatu logo mengandung filosofi tertentu dan kerangka dasar berbentuk konsep yang bertujuan guna menciptakan sifat mandiri. Selain itu, setiap bentuk logo juga wajib mempunyai suatu ciri khas tertentu untuk membedakan logo yang satu dengan logo yang lainnya, baik itu dari segi bentuk maupun warnanya. Suatu logo yang digunakan akan menggambarkan kualitas seperti yang disimbolkan, seperti adanya pendekatan budaya perusahaan, penempatan posisi penting, atau aspirasi dari perusahaan itu sendiri. Kesimpulannya, pengertian logo adalah suatu instrumen yang menggambarkan harga diri dimana seluruh nilainya bisa mewujudkan citra yang baik dan mampu dipercaya. Suatu logo akan membuat masyarakat mengingat dan mengenal suatu bentuk entitas tanpa harus membaca deskripsi maupun penjelasan tentang entitas tersebut.

  Contohnya adalah pada seorang yang bernama Milton Glaser. Milton Glaser lahir pada tanggal 26 Juni 1929, Bronx, Kota New York, New York, Amerika. Milton Glaser dididik di Sekolah Menengah Musik dan Seni dan sekolah seni Cooper Union di New York dan, melalui Beasiswa Fulbright, Akademi Seni Rupa di Bologna, Italia. Dia ikut mendirikan Pushpin Studios yang revolusioner pada tahun 1954, mendirikan Majalah New York dengan Clay Felker pada tahun 1968, mendirikan Milton Glaser, Inc. pada tahun 1974, dan bekerja sama dengan Walter Bernard pada tahun 1983 untuk membentuk firma desain publikasi WBMG. 

   Glaser menjabat sebagai direktur seni Majalah New York (1968–1976), yang dia dirikan bersama Clay Felker. Dari tahun 1975 hingga 1977 Glaser menjabat sebagai wakil presiden dan direktur desain Suara Desa. Seiring kemajuan kariernya selama paruh terakhir abad ke-20, berbagai aktivitas desainnya meliputi arahan seni majalah, pengemasan, identitas visual perusahaan, seni rupa, dan desain toko dan restoran. Kesediaannya untuk bereksperimen dan mengeksplorasi arah baru memungkinkannya menghasilkan variasi desain visual yang mencengangkan. Sepanjang karirnya, Glaser telah menjadi pencipta poster dan cetakan yang produktif. Karya seninya telah ditampilkan dalam pameran di seluruh dunia, termasuk pertunjukan satu orang di Centre Georges Pompidou di Paris dan Museum of Modern Art di New York. Karyanya menjadi koleksi permanen di banyak museum. Glaser juga adalah seorang desainer grafis dan arsitektur terkenal dengan tubuh karya mulai dari logo ikonik hingga program grafis dan dekoratif lengkap untuk restoran di World Trade Center di New York. Glaser adalah sosok berpengaruh baik dalam komunitas desain dan pendidikan dan telah menyumbangkan esai dan memberikan wawancara secara ekstensif tentang desain. Di antara banyak penghargaan selama bertahun-tahun, ia menerima Penghargaan Prestasi Seumur Hidup 2004 dari Smithsonian Cooper-Hewitt, Museum Desain Nasional, atas kontribusinya yang mendalam dan bermakna dalam jangka panjang pada praktik desain kontemporer. Milton Glaser sosok di balik sebuah logo terkenal “I Love NY” meninggal dunia pada Jumat, 26 Juni 2020 usianya yang ke 91 tahun akibat stroke dan gagal ginjal.

 






I ♥ NY Campaign


Kita kembali ke tahun pertengahan 1970’s, Kota New York menjadi kota dengan tingkat kejahatan paling tinggi di Amerika serikat. Persepsi kota new york menjadi kota paling berbahaya dan berada diambang kebangkrutan. Tahun 1977, Dinas kota New York menyewa agensi iklan Wells Rich Greene dan Milton Glaser untuk menciptakan logo yang bertujuan agar menaikan daya tarik turis. Pada perjalanan untuk meeting Glaser mendapatkan untuk menggunakan kata “I” dan lambang hati merah dan singkatan “NY”.

Bukan hanya menaikan daya tarik turis tetapi logo tersebut menyumbang kantor dinas kota New York sebesar 30 juta dolar setiap tahun dan menjadi pop culture icon di New York. Logo tersebut diproduksi dalam berbagai macam bentuk seperti coffee cup, t-shirt dan topi. Logo tersebut tersebar di seluruh area kota New York. 

Ketika kejadian teror pada 11 september Logo I Love New york menjadi simbol yang mempersatukan publik di Amerika. Milton Glaser pun membuat versi terbaru dari logo dan menambahkan kata “I love New York More Than Ever”.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Semiotika Seni Lukis Perburuan Banteng Karya Raden Saleh Menggunakan metode analislis Hermeutika Paul Riceour

PERTANYAAN MENDASAR BERKAITAN DENGAN SENI DI DALAM DIRI SENDIRI